This is the worst month ever.
February is never be this aargh! I’m telling you about my health. Tapi ini
tidak lebih buruk dibanding tahun lalu ketika terkena diare akut di rumah
sakit.
Jadi setelah kesulitan tidur setiap
malam. Memulai tidur dengan rasa sedih dan bangun dengan rasa sedih. Kehilangan
nafsu makan. Kehilangan berat badan dan mendapat tamu bulanan, saya menderita
hipotensi, anemia dan insomnia. Lalu I took a pain killer dan sebuah obat yang
namanya tak bisa disebut.
Sehari minum obat saya merasa tambah
parah, hari kedua saya melayang. Yes, not literally melayang sih, tapi merasa
melayang. Lalu dengan kemampuan tante google ( saya pikir mungkin saja google feminim
dan sama sekali tidak maskulin seperti yang selama ini orang pikir ) saya
mencari obat tersebut dan efek sampingnya.
Tertulis
Efek samping : aritmia, bradikardi, takikardi.
I almost died.
Artinya ( arti tulisan efek samping ya,
bukan arti I almost died ) :
Efek samping : irama jantung tidak teratur, irama jantung lebih lambat,
irama jantung lebih cepat.
So you know what’s the conclusion?
Oke, if you don’t know I’ll tell you
again.
Saya sedang hipotensi dan anemia dan
insomnia yang berarti denyut jantung saya sedang lambat, lalu saya minum obat
yang melambatkan denyut jantung juga. Jadi
saya merasa melayang. I almost died, died, died ( efek echo biar terdengar
dramatis )
And my weird family gave the weird
solutions.
My mama :
minum susu beruang nak.
Me ( dalam pikiran ) : Oh ya. Susu beruang adalah pilihan terakhir mama.
My sister :
Minum jus jambu biar trombositnya naik.
Me ( secara frontal ) : ANEMIA SAMA DBD ITU BEDAA!
My papa :
minum susu irham tuh ( irham is my two years old cousin )
Me ( dalam pikiran ) : You, kidding me daddy dudy.
I need a help, anyone?
*does it sound so desperate?*
0 komentar:
Posting Komentar