random thought

“Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadic, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistic sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal kecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. – Edensor, Andrea Hirata”

“..maka pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana, dan secepat apa pengalaman tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relative satu sama lain.” – Edensor, Andrea Hirata

Mungkin benar jika kita belum bisa mengambil hikmah dari sebuah masalah, Tuhan akan memberikan masalah serupa sampai kita bisa mengambil pelajarannya. Analoginya seperti saat kita ujian, jika ujian kita belum lulus, kita akan diberi ujian ulang yang soal ujiannya bisa sama dengan soal yang sebelumnya atau sama sekali berbeda, namun tingkat kesulitannya sama. Atau jika kita lulus, kita akan diberi ujian yang jauuh lebih sulit. Tujuannya agar kita naik kelas, agar kita lebih pandai. Seperti itu juga hidup.

Pernah tidak kalian menyadari bahwa hampir setiap masalah dalam hidup kita itu mengajarkan kita untuk sabar, ikhlas, syukur.  Hampir semuanya. Misalnya , kehilangan sesuatu mengajarkan kita untuk ikhlas dan sabar, lalu bersyukur masih ada yang tersisa. Atau misalnya  yang kita inginkan belum tercapai,  kitapun dipaksa untuk belajar sabar, ikhlas, dan syukur. Saya bahkan pernah terpikirkan jangan-jangan sebenarnya tujuan hidup ini hanya ikhlas, sabar, dan syukur.

Atau masalah hidup adalah cara Tuhan memaksa kita agar kita mendekat dengannya, karena setiap hari kita (sok) sibuk dengan dunia. Atau itu cara-Nya membuat kita sadar bahwa nikmat yang selama ini kita pikir kecil, ternyata sangat berharga. Mungkin juga Dia rindu pada tangisan kita di setiap malam kepada-Nya yang sudah jarang kita lakukan.

Hidup ini luar biasa ya, kawan. Tak bisa ditebak. Tak terkira. Tapi bukankah daun yang jatuh pun atas seizin Tuhan. Berarti tak pernah ada kebetulan ya.

Tahun ini, saya belajar banyak.

Ah, bukankah setiap hari, setiap detik juga Tuhan memberikan pelajaran, hanya kadang hati kita terlalu hitam dan naif untuk menyadarinya.

November, november!

Selamat ulang tahun..

November, aku sudah menanti November tahun ini sejak berakhirnya november tahun 

lalu. Selalu begitu sejak tiga tahun lalu. November sampaikan padanya aku cuma ingin, 

dia bahagia.

November, November. Aku ingat membawa kadonya dengan terlalu basah, terlalu 

dingin. 

Hujan menabrakku, tiga kali sepanjang jalan membawa kadonya.

Tapi aku tertawa. Aku tertawa pada hujan, aku tak akan menyerah padanya.

November, aku menemukan diriku.

I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more

 

P.S : This 1st part of my gift still wrapped. Selamat ulang tahun.. :)

life is as easy or as hard as we think it is

Saat macet, kita sebenarnya saya suka bete sama orang-orang di jalan, saya sering mengeluh 

kenapa sih orang-orang keluar dari rumah disaat yang sama, di jam yang sama sehingga membuat 

macet. Mengapa pemerintah tidak membuat hari libur yang bergilir saja gitu, atau jam kerja yang 

tidak sama untuk setiap perusahaan, supaya tidak perlu macet setiap weekend atau jam berangkat 

atau pulang kerja. Kenapa begini dan begitu. Tapi kemudian saya baru menyadari quote – jika kamu 

tidak bisa mengubah lingkungan kamu, kamu bisa mengubah dirimu—itu benar sekali. Saya jelas 

tidak bisa mengatur orang-orang untuk keluar di jam-jam tertentu, atau membuat kebijakan libur 

yang bergiliran, tapi saya kan bisa mengubah diri saya, misalnya dengan berangkat lebih pagi dari 

biasanya sehingga tidak terjebak macet. :)

Life is as easy or as hard as we think it is, right?.. :)