Perjalanan yang kami lewati cukup 'mengerikan' karena jalan yang kami lewati adalah jalan lintas timur, which is, dipake almost semua kendaraan yang mau ke seluruh bagian Sumatera. Lalu lintas cukup padat oleh mobil-mobil besar ( truk, puso ).
Teman saya ika mengendarai motor dengan kecepatan 60 km/jam, buat saya kecepatan segitu itu udah terlalu kebut. Jadi sambil pegangan motor kuat2 saya bilang ke ika ( sambil teriak karena rame dan kebut ),"Ka, jangan kebut2 aku takut."
Sambil mikir --ini norak banget sih akunya, segini aja ketakutan--
Lalu biar ga malu bikin alasan ke ika yang kemudian melambatkan kecepatannya menjadi 40km/jam,"Kalau ika kerja di IGD kayak aku yg sering liat kecelakaan pasti ika juga takut deh kebut2an. Soalnya banyak kejadian sepele yang bisa bikin meninggal, kayak nabrak mobil yang lagi berenti trs jatuh kepala kebentur, meninggal. Itu kan sepele Ka, kita udah hati2 aja bisa kejadian."
Ketika mengatakan kata terakhir, motor dengan kecepatan 40km/jam itu OLENG. Oleng kuat banget. Kalau saja saya engga pegangan motor kuat2 mungkin sudah kelempar. Atau ketika oleng itu dibelakang ada mobil kebut, duuuhhhh ga kebayanggggg bangetttt..
Ternyata motornya pecah ban. Pecah ban sodara sodara!
Saya turun sambil tidak berhenti mengucap alhamdulillah.
Terima kasih Tuhan.
Segala puji bagiMu Allah, yang selalu melindungiku. Selalu memudahkan setiap detikku.
Alhamdulillah.