Jumat, 25 Januari 2013

Be better.

“Kak, kalau sudah kerja nanti jangan kayak petugas-petugas kesehatan yang ada dipuskes ya. Yang ngobatin pasiennya sambil main handphone. Yang ngasih resep obat bahkan tanpa memeriksa pasien.”

Mendengarnya dari adik saya hati saya lansung terenyuh. Itu adalah ungkapan jujur dari para pasien yang merasa termarjinalkan oleh golongan tertentu. Dan saya yakin suara adik saya adalah suara mayoritas.

Sejak itu saya memastikan diri saya melayani pasien dengan baik. Dengan hati. Saya pikir saya berhasil. Pasien di tempat saya bekerja dahulu tidak pernah complain atas pekerjaan saya. Justru saya pikir saya punya bakat berhadapan dengan pasien nenek-nenek, karena banyak sekali nenek-nenek yang menyukai saya.

Untuk itu saya menulis ini. Guru ngaji saya bilang bahwa jika kita bernazar itu harus ada saksi. Saya tidak ingin bernazar sih. Tapi saya ingin berjanji kepada diri saya sendiri. Dan saya pikir saya perlu dokumentasi untuk mengingatkan saya jika suatu hari saya lupa.

Saya akan tetap jadi baik dan terus jadi lebih baik.

Di tempat kerja yang baru pasien saya akan sangat berbeda. Jika di rumah sakit yang lama pasien saya adalah masyarakat menengah ke atas, pemilik perusahaan, pengusaha, pejabat daerah maka di tempat yang baru saya yakin pasien saya adalah masyarakat menengah ke bawah. Akan banyak pasien dengan jamkesmas.

Tidak sulit melayani dengan baik pasien menengah ke atas. Tapi dengan pasien dengan keadaan ekonomi yang sulit saya tahu saya pasti akan tergoda untuk bersikap tak acuh seperti orang-orang pada umumnya. Tapi, saya akan memastikan hal itu tidak akan terjadi. Saya akan berusaha. Saya tidak mau jadi salah satu dari mereka. Saya harus tetap baik. Saya mau tetap baik. Dan saya harus jadi lebih baik.

Kamis, 24 Januari 2013

Chicken Soup For The Soul

Chicken Soup for the SoulChicken Soup for the Soul by Jack Canfield

My rating: 3 of 5 stars


Sudah lama rasanya sejak terakhir kali membaca Chicken Soup. Terakhir membacanya dengan intens adalah ketika usia 14-an tahun. Ketika masih sering bertanya, aku harus menjadi dewasa seperti apa, atau apakah aku normal merasa deg-degan ketika ada anak laki-laki memandangiku, atau mengapa sih jerawat-jerawat ini tumbuh. Chicken soup membantuku melewati masa-masa itu. Aku pikir aku tidak akan lagi menyukai chicken soup setelah masa-masa itu lewat dan aku salah besar.

Chicken soup for the soul tetap menyenangkan untuk dibaca. Menyenangkan mengetahui ada orang yang merasakan kekhawatiran yang sama. Menyenangkan mengetahui bahwa aku bukanlah orang yang paling menderita di bumi. Menyenangkan mengetahui bahwa bersyukur membuatmu bahagia. 




View all my reviews

Rabu, 23 Januari 2013

Buku Ajar Koas Racun

Buku Ajar Koas RacunBuku Ajar Koas Racun by Andreas Kurniawan

My rating: 2 of 5 stars


Yah, saya kasih rate 2 soalnya saya pikir buku ini lebih lucu..
Ada beberapa bagian yang bikin ketawa, tapi gak tiap chapternya bikin ketawa..
Cukup informatif..
dan ternyata istilah-istilah kayak -jangan ngomong jorok di ruangan- itu berlaku secara umum di RS..
dan baru sadar ternyata sinetron punya pengaruh terhadap masyarakat ya..
dulu saya pikir emang ada gitu yang percaya sama sinetron, tapi ternyata banyak loh..
terus yang di film Soegija saya juga notice tuh, infusannya masa merk sa*be yang kayaknya belum di produksi tahun segitu..



View all my reviews

Detective Conan 71

Detektiv Conan 71Detektiv Conan 71 by Gosho Aoyama

My rating: 5 of 5 stars


I love this....
:D

suka banget sama kisah cintanya Detective Chiba yang menanti balasan cinta selama 13 tahuun..
huaa..

atau perjalanan mereka ke London, ke baker street.

atau ketika Ran sudah bikin list apa-saja-yang-harus-dibawa-untuk-kekasih-tercinta Shinichi yang penggemar berat Holmes...
bikin agak-agak terharu, bikin teringat sama diri sendiri yang udah bikin list kado-buat-pacar setiap tahunnya.. *curhat*

Waiting for next comic.. :)




View all my reviews

Selasa, 15 Januari 2013

In Darkness, Death!

Tittle                : In The Darkness, Death!
Author              : Dorothy & Thomas Hoobler

Buku yang memenangkan The Edgar Allan Poe Award ini bercerita tentang Seikei Konokei, seorang anak saudagar teh yang diangkat oleh hakim terkemuka di Edo yang juga seorang samurai – Hakim Ooka. Seikei pun dilatih untuk menjadi seorang samurai oleh ayah angkatnya. Hakim Ooka tertarik mengangkat Seikei menjadi anak angkat setelah Seikei membantu memecahkan kasus pencurian permata di  Jalan Tokaido. Menjadi anak angkat keluarga samurai adalah sebuah kehormatan besar, namun sungguh tidak gampang menjadi samurai. Samurai harus menguasai cara berpedang, tetapi juga harus menguasai seni dengan baik, seperti menulis syair dan merangkai bunga.

Suatu ketika terjadi sebuah pembunuhan. Seorang Daimyo yang baru datang ke Edo – Tuan Inaba, dibunuh ketika sedang mengadakan pesta di rumahnya. Tak ada seorangpun yang tahu siapa pembunuhnya karena semua tamu yang hadir di pesta tertidur bahkan termasuk samurai yang bertugas menjaga Tuan Inaba. Hakim Ooka diperintahkan oleh Shogun yang berkuasa untuk menemukan pembunuhnya. Hakim Ooka mengajak Seikei untuk berpetualang mencari pembunuhnya. Satu-satunya petunjuk mengenai pembunuhnya adalah origami kupu-kupu yang ditinggalkan oleh pembunuh. Hipotesa sementara pembunuhnya adalah seorang ninja. Dan perjalanan akan menunjukan apakah ninja yang bertanggung jawab atas kematian tuan Inaba atau bukan. Seikei ditemani oleh Tatsuno, seorang pensiunan ninja, dari Tatsuno lah seikei banyak tahu tentang ninja.

Saya suka sekali buku ini, karena saya jadi tahu tentang Jepang di zaman lampau dalam sebuah cerita petualangan. Setting tempatnya nyata, benar-benar ada di abad ke 18-an. Hakim Ooka-pun adalah tokoh yang memang benar ada. Namun tokoh Seikei dan ceritanya hanyalah fiksi semata. Saya sih tidak menemukan kekurangan yang bermakna dalam buku yang ditulis oleh sepasang suami istri ini. Rasanya wajar saja jika buku ini memenangkan The Edgar Allan Poe Award. Quote yang paling saya suka dari buku ini adalah –Akan selalu ada anjing yang menggonggong dan jika kau hidup untuk membunuh semua anjing yang menggongongimu, usiamu akan habis untuk membunuh mereka.--

Selasa, 08 Januari 2013

A little envy

Tiap kali ngeliat blognya member BBI tuh rasanya pengen guling-guling terus teriak – aak, aku iri..-- :(

Mereka konsisten banget soal buku. Ada yang review-an bukunya udah ribuan. Maluu rasanya. Terus pada ikutan reading challenges, baik yang dari goodreds.com atau punya BBI sendiri. Dan gak main-main target buku yang dibaca taun ini 500-an buku.. Irii.. TVT

Saya selalu iri sama mereka yang konsisten sama hal-hal baik. Konsisten itu kan susah. Mood swing saya mengerikan. Saya bisa ada di puncak optimis, tapi sejam kemudian bisa ada di dasar jurang pesimis.

Tapi, saya mulai sedikit-sedikit nyicil review. Mumpung saya lagi liburan. Jadi sekarang kesibuan saya adalah re-read semua buku yang lama terus ngereviewnya. Harapan saya sih tahun ini semua buku saya sudah direview. Amin. Doakan saya yaa.. :)

Senin, 07 Januari 2013

Claudine at St.Clare's

Title          : Claudine at St. Clare’s
Author      : Enid Blyton
Country     : England

Di buku ini Pat dan Isabel O’Sullivan berumur 16 tahun dan duduk di kelas 4. Ada beberapa teman baru di tahun ajaran baru ini. Claudine keponakan Mam’zelle, Eileen anak dari matron ( ibu asrama ) yang baru, Pauline dan Angela.

Tahun keempat ini masih terjadi hal-hal seru di sekolah anak perempuan St.Clare’s. Anak-anak baru di kelas mereka masih berprilaku buruk seperti ketika mereka kelas satu dahulu. Claudine memang menyenangkan tapi dia terkadang suka seenaknya, atau Eileen yang suka mengadu pada ibunya sehingga mereka yang diadukan Eileen biasanya harus dihukum, atau Pauline yang pura-pura kaya, dan Angela yang sombong karena keturunan bangsawan. Namun St.Clare’s dan murid-muridnya bisa mengubah anak-anak baru itu.

Well, Enid blyton adalah salah satu favorit saya. Ceritanya tetap asyik dibaca walau usia saya buka anak-anak lagi dan meskipun bukunya sudah dibaca beberapa kali.

Ceritanya mengalir, seru. Terjemahannya gak jelek, deskripsi tempatnya bagus dan typical Enid Blyton’s novel is selalu ada morality lessonnya yang mungkin ingin dia sampaikan kepada anak-anak. Pelajaran moralnya pun tetap sesuai dengan perkembangan zaman ya walaupun FYI ini novel dibuat tahun 1943. Mungkin Enid Blyton tahu bahwa anak-anak di usia yang sama, di zaman apaun mereka, anak-anak akan tetap anak-anak.

Minggu, 06 Januari 2013

Lola Rose


Title        : Lola Rose
Author     : Jacqueline Wilson
Country    : UK
Genre       : Children’s novel

Novel ini bercerita tentang Jayni, Kenny –adiknya, dan Nikki –ibunya yang melarikan diri dari ayahnya ( Jay ) yang jahat. Mereka bertiga pindah ke London dan memulai hidup baru mereka. Mereka bahkan mengganti nama mereka, Jayni menjadi Lola Rose, Nikki menjadi Viktoria, dan Kenny menjadi Kendall. Kehidupan mereka mulai menjadi sulit ketika uang lotere mereka habis. Mereka mencari tempat tinggal dari panti sosial dan sekolah di sekolah pinggiran. Sikap ibu Jayni yang kekanak-kanakan mempersulit kehidupan mereka. Puncak kesulitan mereka adalah ketika suatu saat Nikki mengidap kanker dan ayah mereka menemukan mereka. Tapi, Bibi Barbara –adik ibunya, menyelamatkan mereka.

Mengikuti perjalanan Jayni sangat menyenangkan. Petualangan ke tempat baru, mengganti nama menjadi yang kita mau seperti di dongeng adalah hal yang menyenangkan. Namun, rasanya sulit membayangkan memiliki ibu yang begitu tidak dewasa. Sikap ibunya akan membuat gemas para pembaca, namun sikap Jayni-pun yang rasanya terlalu dewasa untuk anak seumurannya, akan membuat kita bilang –ah, emang ada anak kecil sedewasa ini..—

Ide ceritanya bagus meski tidak baru. Tapi tetap ada hal menarik yang membuatkan kita tetap meneruskan membacanya, deskripsi London, atau masalah-masalah yang ditimbulkan Nikki atau Kenny, atau solusi-solusi yang diberikan Jayni. Dan yang paling penting, well, terjemahannya gak jelek. :D

Yang paling mengagetkan saya adalah bawa buku ini genrenya anak-anak. Jika yang dimaksud anak-anak adalah anak-anak Inggris mungkin cocok, tapi kalau anak-anak Indonesia, hmm..

Dan setelah ngebaca bukunya pembaca akan tahu mengapa covernya so that weird.. :D

Bagus ko buat dibaca..
*Udah lama punya buku ini tapi baru sempet ngereview*
 
Blog Design By Use Your Imagination Designs With Pictures from Pinkparis1233
Use Your Imagination Designs