Jumat, 17 Maret 2017

Kubah, Ahmad Tohari




Ini pertama kalinya baca buku Ahmad Tohari dan sangat surprise ternyata buku ini lebih gampang dibaca dibanding bukunya Pramudya Ananta. Padahal mereka penulis satu angkatan. Tapi gaya menulisnya sangat berbeda. Ahmad Tohari jauh lebih ringkas dibanding Pramudya Ananta Toer. Tapi dari segi cerita, keduanya tidak jauh berbeda, perang, PKI, kemerdekaan. Dan yang sangat membedakan adalah penulisannya. Saya pernah membaca Pramudya, Rumah Kaca. Ceritanya ditulis dengan ejaan lama yang membuat ngantuk ketika membaca. 😁

Akhir-akhir ini saya sedang tertarik dengan buku-buku populer tahun-tahun lama. Hanya sedang penasaran, bagaimana isi kepala bapak-bapak sastrawan dulu kala.

Kubah-nya Ahmad Tohari ini sangat padat dan berisi. Jika saya sebelumnya hanya tau tentang PKI dari mulut ke mulut, dari cerita-cerita papa saya dan tidak pernah mau tau ( dan tidak mencari tau ) sebenernya seperti apa maka di buku inilah saya mendapatkan sedikit gambaran sebenarnya. Misalnya, saya tau bahwa PKI tidak percaya Tuhan tapi saya tidak tahu bahwa mindset PKI adalah bahwa agama adalah candu bagi orang-orang marjinal agar melupakan ketidakadilan sehingga mereka tidak memberontak. That's really new for me. ( maaf norak 😁 ) Dan beberapa paham PKI yang diceritakan di buku ini sangat membuat saya kaget, dan mengerti kenapa PKI berbahaya.
 
Blog Design By Use Your Imagination Designs With Pictures from Pinkparis1233
Use Your Imagination Designs