Sabtu, 20 Oktober 2018

THE HANDMAID’S TALE

Am so frustrating.




Gara gara nonton episode terakhir THE HANDMAID’S TALE. :’(

Mana ini masih deg-degan huhu..


Series ini aku tonton karena liat temen seliweran update, jadi penasaran. Sekali nonton karena ide ceritanya bagus, aku tonton deh. 

Ngebut sampe akhir.

Akhirnya bikin deg-deg, kesel.



Aku cerita dikit ya, spoiler alert. 


Jadi Amerika ga ada lagi, diganti sama Negara Gilead, cewe cewe subur dijadiin handmaid, pembantu yang menghasilkan bayi dengan bantuan majikan mereka ( if you kno what I mean )


Gilead itu serem banget, perempuan ga punya hak untuk membaca, berkembang. Di salah satu episode, salah seorang perempuan baca Bible, jarinya dipotong.


Lalu yang menarik perhatian aku adalah, latar belakang petinggi2 Amerika membuat Gilead.


Mereka membangun Gilead karena tingkat kelahiran yang rendah, cewe-cewe pada ga mau punya anak, pasangan pada pake kontrasepsi. 


Jadi mereka ingin wanita kembali pada kodratnya, punya anak, melahirkan, ‘nurut’ sama laki-laki. 


Nah di series ini ada salah satu istri pejabat yang menjadi salah satu founding father kebijakan kebijakan Gilead, yang selanjutnya dia sesali, karena mengekang kebebasannya sendiri, dengan alasan agama.


Banyak orang yang mencoba kabur ke Kanada. Beberapa berhasil, beberapa tidak. 


Masih deg2an.


Hahaha.


Salah satu episode yang aku suka, saat salah satu petinggi Gilead dan istrinya melakukan perjalanan dinas ke Kanada. 


Nah si istrinya ini kaguuum banget sama Kanada. Dia inget kebebasan dia dulu. Dia liat cewe-cewe karier seliweran, pegang hape, ngobrol di jalan dll. Berbeda banget sama Gilead.


Satu lagi episode yang aku inget, saat si pemeran utama numpang kabur rumah orang Muslim. Waktu dia sembunyi di bawah kasur dia menemukan Qur’an dan sajadah.


Nonton series ini bikin aku bersyukur banget tinggal di Indonesia. Kita bisa ngapa2in. Perempuan boleh ngomong. Perempuan boleh ngapa2in. 


Dan aku bayangin apakah suatu saat kita akan sampai ke kondisi tingkat kelahiran yang rendah, melihat sekarang banyak pasangan yang ga mau punya anak banyak. Bisa aja kan trend ini semakin tahun, semakin bergeser ke arah negatif. Kalau trend sekarang punya anak 3 dinilai merepotkan, 10 atau 20 tahun mendatang, mungkin punya anak 1 sudah cukup merepotkan, lama-lama tingkat kelahirannya rendah.


Hmm serem juga ini.


Huh, alhamdulillaaah abis nulis deg2an berkurang. Haha.


Mari kita beri nilai, here it is..

8,8 dari 10 deh 


Ide ceritanya luar biasa, yang bikin sebel endingnya. Makanya ga aku kasih 9. Haha

Attachment.png

 
Blog Design By Use Your Imagination Designs With Pictures from Pinkparis1233
Use Your Imagination Designs