Rabu, 17 Oktober 2012

Jadi pasti ada yang salah di negeri saya

Masih melekat di ingatan saya cerita di salah satu rubrik sebuah kabar lokal tentang seorang anak petani coklat yang yang tidak mampu membeli coklat di sebuah swalayan. Cerita itu masih sangat melekat di otak saya karena ceritanya sangat menyentuh sekaligus memprihatinkan. Rasanya sangat miris membayangkan petani coklat, penyuplai bahan baku coklat yang bahkan sudah diekspor, tidak mampu membeli coklat. Dan ini sebuah relita, berapa banyak sih petani coklat yang hidupnya makmur.

Lalu saya pikir, pasti ada yang salah di negeri saya



Kalau diingat-ingat lagi, banyak sekali paradoks di negeri saya.
Misalnya, banyak sekali anak-anak kecil di kota besar di negeri saya ini yang sudah terkena obesitas karena kelebihan zat gizi. Sementara di bagian negeri saya yang lain tidak kalah banyak anak kecil yang kekurangan zat gizi.
Jadi pasti ada yang salah di negeri saya.


Banyak juga anak-anak muda yang setiap bulannya ganti gadget terbaru, sementara sebagian yang lain bahkan belum punya akses listrik di lingkungannya sehingga harus belajar pakai lampu minyak.
Jadi pasti ada yang salah di negeri saya.


Atau ada juga anak-anak muda yang suka pamer mobil ke sekolah, sementara yang lain harus berjalan naik turun gunung menyebrang sungai berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
Jadi pasti ada yang salah di negeri saya.


Atau sementara sebagian punya banyak pilihan sekolah, mau sekolah standar nasional atau internasional, mau sekolah di dalam negeri atau luar negeri, sementara sebagian yang lain harus bekerja keras mencari uang untuk melanjutkan ke SMA.
Jadi pasti ada yang salah di negeri saya.


Atau sebagian udah pake google buat belajar, sementara sebagian yang lain bingung mau belajar dari buku apa, karena buku di perpustakannya masih buku tahun 1990-an.
Jadi pasti ada yang salah di negeri saya.


Mungkin ini salah saya ya karena saya belum bisa melakukan apa-apa buat negeri saya.
Atau mungkin ini salah kamu.
Atau justru ini salah mereka.
Atau  sebenarnya ini salah kita semua yang masih saja berpangku tangan.


P.S : Idul Adha sebentar lagi, mari berkurban. Sebuah langkah kecil yang jika dilakukan oleh semua muslim yang 'berkelebihan' akan sangat berarti buat sesama. Happy kurban. :) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blog Design By Use Your Imagination Designs With Pictures from Pinkparis1233
Use Your Imagination Designs